Suatu kali Rasulullah didatangi Salma Ummu Rafi’. Budak perempuan yang
dimerdekakannya ini meminta petunjuk Rasulullah tentang amalan apa bisa
ia praktikkan. Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam pun
menjawab, “Saat engkau hendak menunaikan shalat bertasbihlah kepada
Allah sepuluh kali, bertahlillah sepuluh kali, bertahmidlah sepuluh
kali, bertakbirlah sepuluh kali, dan beristighfarlah sepuluh kali.
Setelah engkau bertasbih, Allah mengatakan “Ini untuk-Ku”; setelah
bertahlil, Allah mengatakan “Ini untuk-Ku”; setelah engkau bertahmid,
Allah mengatakan “Ini untuk-Ku”, setelah engkau bertakbir Allah
mengatakan “Ini untuk-Ku”; setelah engkau beristighfar, Allah mengatakan
“Aku telah mengampunimu”.
Bertasbih berarti membaca:
سُبْحَانَ اللهِ
Subhânallâh (Mahasuci Allah)
Bertahlil berarti membaca:
لا إِلَهَ إِلا الله وَالله
Lâilâha illallâh (tiada Tuhan selain Allah)
Bertahmid berarti membaca:
الحَمْدُ للهِ
Alhamdulillâh (segala puji bagi Allah)
Bertakbir berarti membaca:
الله أَكْبَرُ
Allâhu akbar (Mahabesar Allah)
Beristighfar berarti membaca:
أَسْتَغْفِرُ الله
Astaghfirullahal ‘adhîm (aku memohon ampun kepada Allah)
Menjelang
dilaksanakannya shalat merupakan waktu yang baik untuk dzikir dan
berdoa. Rentang waktu tersebut menjadi momen umat Islam mempersiapkan
diri menunaikan ibadah paling spesial, yakni shalat. Dalam salah satu
hadits juga disebutan bahwa saat kumandang iqamah, adalah saat doa-doa
dikabulkan. (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)
Friday, August 19, 2016
Wirid Jelang Menunaikan Shalat
2:01:00 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment